Kutbah Jumat Edisi Bulan Kemerdekaan
KHUTBAH JUMAT
"Membangun Bangsa Melalui Akhlak dan Ilmu"
( Ikram Ferdiansyah Baba )
أَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ. اَللَّهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Di antaranya ialah nikmat masihnya kita diberi kesempatan untuk bisa menghirup udara sehingga dipertemukan dalam ibadah sholat jumat siang hari ini.
Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah
Hari-hari ini kita berada di bulan kemerdekaan.Kemerdekaan yang telah berusia 80 tahun. Setiap tahun, kita mengenang perjuangan para pahlawan, mengenang darah dan air mata yang mereka curahkan demi satu kata yang sangat mahal harganya: "merdeka".
Namun jamaah sekalian, apakah makna kemerdekaan hanya sekadar bebas dari penjajahan bangsa asing?
Apakah setelah kita hidup merdeka, maka perjuangan telah selesai?
Tidak. Justru perjuangan yang sesungguhnya baru saja dimulai.
Kemerdekaan adalah titipan amanah, bukan hanya milik masa lalu, tapi juga tanggung jawab kita di masa kini dan masa depan. Dan untuk membangun bangsa yang benar-benar merdeka, maka pondasi utamanya adalah akhlak yang mulia dan ilmu yang benar.
Akhlak: Tiang Penyangga Peradaban
Hadirin jama’ah jum’at rahiimakumullah…
Rasulullah ﷺ bersabda:
"إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ"
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. al-Bukhari )
Inilah inti dari dakwah Islam. Bukan hanya soal ibadah ritual, tetapi membentuk manusia yang jujur, amanah, beradab, dan berhati bersih.
Sejarah mencatat,betapa banyak kehancuran sebuah bangsa bukan disebabkan oleh lemahnya ekonomi semata, tetapi porak poranda akibat rusaknya moral dan akhlak masyarakatnya.
Ketika dusta,berita bohong yang marak kita saksikan di sosmed, korupsi, fitnah, dan kebencian terhadap sesama dibiarkan, maka tidak ada hukum dan kekuatan yang mampu menyelamatkan bangsa itu.naudzubillah…
Sebaliknya, ketika masyarakat menjunjung tinggi akhlak — menghormati orang tua, jujur dalam usaha,pemegang amanah adil dalam kekuasaan, dan santun dalam berbicara — maka bangsa itu akan tumbuh kuat dan bermartabat.
- Ilmu: Cahaya Kehidupan
Allah Ta‘ala berfirman:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ
“Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
(Surat Al-Mujādilah: 11)
Hadirin jama’ah jum’at rahiimakumullah…
Ilmu adalah fondasi dari setiap kemajuan. Tanpa ilmu, kita hanya akan berjalan dalam kegelapan. Tanpa ilmu, kita mudah ditipu, mudah dikendalikan, dan tidak mampu bersaing di tengah dunia global yang sangat cepat berubah ini.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang memuliakan ilmu dan menghormati ulama serta guru. Kita perlu membangun budaya belajar, membaca, meneliti, dan berpikir kritis.
Makna “memuliakan ilmu” bukan sekadar mengagungkan teori dan buku, tetapi menjadikan ilmu sebagai petunjuk dalam kehidupan. Ilmu dijadikan dasar dalam mengambil keputusan,baik dalam bekerja, maupun dalam beribadah.
Dalam Islam, ilmu menempati posisi sangat tinggi. Bahkan wahyu pertama yang turun adalah perintah membaca:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan." (QS. Al-‘Alaq: 1)
Artinya, bangsa yang ingin besar dan beradab harus menanamkan kesadaran pentingnya ilmu pengetahuan sejak dini.
Bagian dari betapa menghargai ilmu adalah dengan Menghormati ulama dan guru
Ulama adalah pewaris nabi. Guru adalah cahaya dalam kegelapan kebodohan. Ketika masyarakat tidak lagi menghormati ulama dan guru, maka runtuhlah adab, dan bersama itu hilanglah keberkahan ilmu.
Menghormati ulama dan guru bukan hanya dalam bentuk ucapan, tapi:
Menerima nasihat dan ilmunya dengan hati yang terbuka.Tidak meremehkan pendapat mereka.Menjaga adab saat belajar.
Dalam hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:
"ليس منا من لم يوقر كبيرنا، ويرحم صغيرنا، ويعرف لعالمنا حقه."
"Bukan dari golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, dan mengetahui hak ulama di antara kami." (HR. Ahmad)
Mulailah dari rumah kita masing-masing. Jadikan rumah kita tempat yang subur bagi ilmu dan akhlak.
- Sinergi Akhlak dan Ilmu
Ma’asyiral muslimin,
Akhlak tanpa ilmu bisa menyesatkan. Ilmu tanpa akhlak bisa membahayakan. Maka Islam mengajarkan kita untuk menyatukan keduanya.
Lihatlah Rasulullah ﷺ: beliau adalah manusia yang paling cerdas sekaligus paling mulia akhlaknya. Itulah sosok yang membangun peradaban Islam dari tanah Arab yang kering dan terbelakang, menjadi pusat ilmu dan cahaya bagi dunia.
Kita pun bisa mengikuti jejak itu.
Bukan dengan kekerasan, bukan dengan kebencian, tapi dengan pendidikan dan keteladanan.
Ma’asyiral muslimin yang dirahmati Allah,
Kita mencintai negeri ini bukan hanya karena tanah dan benderanya, tapi karena di sinilah tempat kita beribadah kepada Allah, membesarkan keluarga kita, dan membangun generasi penerus.
Maka mencintai negeri ini adalah bagian dari iman, selama cinta itu membawa kita pada kebaikan dan perbaikan. Jangan biarkan kemerdekaan ini rusak oleh akhlak yang buruk dan kebodohan yang dibiarkan.
Semoga Allah memberi taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal 'alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

