Khutbah Jumat_Persembahkan ilmu dan karya nyata untuk Kemerdekaan
Khutbah I
أَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ. اَللَّهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Di antaranya ialah nikmat masihnya kita diberi kesempatan untuk bisa menghirup udara sehingga dipertemukan dalam ibadah sholat jumat siang hari ini.
Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah
Rasa syukur kita kemudian kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberikan kita nikmat kemerdekaan dan kebebasan.
Hari ini, dalam khutbah Jumat yang penuh berkah ini,dimana dalam bulan ini atau lebih tepatnya tanggal 17 agustus nanti adalah hari yang memiliki makna besar bagi bangsa kita.oleh sebab itu ijinkan khatib untuk mengetengahkan dan membahas sebuah tema yang mengajak kita untuk merenung tentang peran penting ilmu dan karya nyata dalam mewujudkan kemerdekaan. Ilmu dan karya adalah dua komponen utama yang dapat membantu kita menjaga serta mengembangkan kemerdekaan yang telah kita raih.jika kita memiliki dan berusaha meningkatkan kadar pengetahuan kita, tentang apa saja maka Allah akan meninggikan derajat kita,jika manusianya yang ditinggikan derajatnya,bukan hal yang tidak mungkin bangsa yang didiaminya akan diangkat derajatnya juga oleh Allah SWT.
Hal ini sebagaimana dalam firmanNYA:
ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr
Artinya:: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Hadirin jama’ah jum’at rahiimakumullah…
Kita hidup dalam sebuah zaman di mana pengetahuan dan aksi nyata memiliki dampak yang sangat besar terhadap perkembangan bangsa. Oleh karena itu, mari kita persembahkan ilmu dan karya nyata kita untuk kemajuan dan keberlanjutan kemerdekaan yang telah kita perjuangkan.
Pentingnya Ilmu dalam Mencapai Kemerdekaan
Tidak dapat dipungkiri, ilmu merupakan cahaya yang membimbing kita menuju jalan yang benar. Ilmu memberikan pemahaman, wawasan, dan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai tantangan.
Rasulullah SAW sendiri telah menekankan pentingnya ilmu dalam banyak hadisnya. Salah satunya, "Tuntutlah ilmu dari ayunan hingga liang lahat." Dengan meraih ilmu, kita akan lebih mampu memahami hak-hak dan tanggung jawab sebagai warga negara yang merdeka.
Ilmu tidak hanya membebaskan pikiran kita, tetapi juga memberi kita alat untuk mengatasi keterbelakangan dan ketergantungan. Dalam konteks kemerdekaan, ilmu adalah senjata utama untuk melawan penindasan dan menjaga kedaulatan negara. Para pahlawan kemerdekaan kita telah memperjuangkan hak atas ilmu dan pendidikan. Oleh karena itu, sebagai penerus perjuangan mereka, marilah kita menghargai ilmu dan menjadikannya sebagai pijakan untuk terus berjuang.
Hadirin jama’ah jum’at rahiimakumullah…
Kontribusi Karya Nyata dalam Membangun Kemerdekaan
Ilmu tanpa karya nyata hanyalah sebatas wacana. Karya nyata adalah wujud konkrit dari penerapan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berbagai bakat dan kemampuan yang dimiliki, setiap individu memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam pembangunan negara.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah mencintai, apabila salah seorang dari kalian mengerjakan pekerjaan, hendaklah ia mengerjakannya dengan baik."
Karya nyata dapat berupa partisipasi aktif dalam pembangunan infrastruktur, ekonomi, sosial, dan budaya. Kita dapat memberikan sumbangsih melalui dunia kerja, seni, teknologi, kewirausahaan, dan bidang lainnya.
Karya nyata ini bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kemajuan bersama. Dengan melibatkan diri dalam usaha nyata, kita menggambarkan kesetiaan pada nilai-nilai kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita.
Hadirin jama’ah jum’at rahiimakumullah…
Ilmu dan karya nyata adalah dua pilar yang menguatkan fondasi kemerdekaan kita. Keduanya saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain. Ilmu memberi arah dan pemahaman, sedangkan karya nyata membawa hasil konkret bagi kemajuan bangsa.
Kita tidak boleh hanya berdiam diri mengagumi kemerdekaan yang telah diberikan kepada kita, tetapi harus terus berjuang untuk mempertahankannya melalui peningkatan ilmu dan pengabdian nyata.
Dalam menjalani kehidupan, marilah kita senantiasa mengupayakan untuk terus belajar dan berbuat, sehingga ilmu dan karya nyata yang kita persembahkan akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
Dengan demikian, kita akan menjadi bagian dari mata rantai yang tak terputuskan dalam membangun peradaban yang lebih baik.
Mengakhiri khutbah ini mari kita persembahkan ilmu dan karya nyata kita untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dan pengabdian yang tulus kepada negeri, daerah dan tanah air tercinta.
Semoga Allah memberi taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal 'alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Penulis : Ikram Ferdiansyah Baba,S.Pd.I
- Anggota Bidang Dakwah dan Pengkajian Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
- Mahasiwa Pascasarjana Institut Pesantren KH Abdul Chalim Mojokerto